Selasa, 19 April 2016

Variabel Manusia

Manusia ........
Seketika langsung terbesit oleh kaum awam seperti saya bahwasannya manusia mempunyai derajat paling tinggi diantara makhluk Allah lainnya dia sebagai khalifah / pemimpin,akhsani taqwim,insan kamil.

Sangat besar rahasia dalam diri manusia bahkan manusianya sendiri kebanyakan tidak tahu siapa sejatinya dirinya sendiri sesuai dengan firman Allah dalam hadits qudsi Al insanu sirri wa ana sirruhu yang artinya manusia itu rahasiaKu dan Akulah yang menjadi rahasianya.

Ada akal pikiran,hati,rasa sebagai software nya,ada jantung,liver,paru paru,otak,mata,hidung,tangan sebagai hardwarenya tanpa saya sadari saya tidak bisa mengontrol dan mengatur jalannya aliran darah saya,tidak bisa mengatur jadwal dengan pasti kapan buang air besar atau kecil kita,tidak bisa mengatur detak jantung kita,terkadang saya lupa.

Saya teringat akan firman Allah lagi Man arafa nafsahu faqat arafa rabbahu artinya barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya.Di dalam firman ini juga tersimpan misteri yang amat dalam.Lalu kebanyakan akan merembet sebuah pertanyaan kenapa saya hidup, kenapa saya dilahirkan di keluarga saya,kenapa saya beristri A mempunyai anak B mempunyai pekerjaan C bermertua D berkakak ipar D dan banyak lagi,..

Seperti surat An nisa ayat 58 yang berarti Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 
Pertanyaannya amanat yang seperti apa,hukum yang bagaimana dan adil seperti apa, hanya diriku sendiri yang bisa menjawab sesuai lingkunganku,keluargaku dan sesuai kebenaranku sendiri yang mana jawabanku tidak sama dengan manusia lainnya.Lantas apa aku sudah mempergunakan akal pikiranku,hati ku ,rasaku dengan baik?

Dahulu  pada jaman Nabi , Allah sangat cepat azabnya apabila melihat kaumnya melakukan penghianatan, seperti kaum Luth,kaum Shaleh,Firaun dan pada jaman nabi jika saya tafsirkan Allah lebih bersifat maskulin, dan jaman sesudah nabi seolah olah lebih bersifat feminin atau kasih sayangnya yang lebih ditonjolkan.Apakah manusia sekarang sudah lebih baik atau Allah hanya sengaja melihat saja atau bahkan Allah saking sayangnya sehingga Allah memanjakan manusiaNya di kehidupan yang ini atau terlebih lagi Dia memang membiarkan.

Hidup sungguh sangat kompleks dan sangat luar biasa luasnya apalagi saat roh kita sudah kembali padaNya mungkin lebih luas lagi.Yang pasti saya lakukan saja apa yang terjadi,baik kepada semua,tidak melakukan yang dilarang Allah,hidup saya tidak terlalu banyak berencana karena saya selalu berbaik sangka kepada Sang Sangkan Paran, karena begitu cintanya saya kepada Allah dan begitu pula dengan semua makhluk makhlukNya apapun bentuknya,apapun sifatnya,semoga Allah selalu mengingatkan saya apabila dalam hati saya ada benci sezarrahpun dan sadarkan saya bahwa Kau selalu dekat bahkan lebih dekat dari urat nadiku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar