Selasa, 08 Maret 2016

Ziarah makam sunan gresik dan tumenggung pusponegoro

              Saat sampai di makam Sunan Maulana Malik Ibrahim ,aku bersama 4 orang temanku turun dari bis dan melihat begitu ramainya para peziarah,teman teman satu bis sudah berhamburan dan berdesakan masuk ke dalam masjid dan makam sunan gresik. Lalu kami berlima memutuskan untuk menuju makam yg terlihat sepi sekali bahkan tidak ada orang satupun yang berziarah di belakang makam sunan Maulana Malik Ibrahim, kami masuk seperti gapura lurus saja dan belok kanan hanya satu arah dan satu pintu ,ternyata tepat ada gapura lagi yaitu makam Tumenggung Poesponegoro yaitu Bupati gresik pertama menurut ceritanya...


                 lalu setelah 10 menit kemudian kami pergi dan melangkah menuju gapura komplek pemakaman ini ,tepat diatas makam yang berada di pojokan atau tikungan jalan kami melihat ada orang berpakaian serba hitam dan berambut gondrong duduk diatas makam, kami melewatinya dan begitu kaki melangkah keluar kami dipanggil,' Hei !! mrinio', kami bertolehan satu sama lain dan tidak ada yang berani datang kepadanya,lalu aku memberanikan diri mendekati orang tersebut, "ada apa,pak?" kataku, dan orang tersebut membalas, "tolong aku golekno kembang kembujo sing mahkota e papat utowo enem,saiki",karena memang banyak pohon kamboja besar-besar di komplek tersebut,lalu aku juga meminta bantuan 4 temanku yang lain.Semula kami hanya meremehkan lalu kami memutuskan apa salahnya mencoba, dan anehnya diwaktu kami sekitar 15-20 menit di dalam komplek itu mencari bunga kamboja bermahkota 4 atau 6, tidak ada satu pun orang masuk ke dalam komplek tersebut padahal di depan sangat padat dan ramai sekali peziarah yang naik bus dan mobil-mobil yang banyak mencari parkiran yang memang sudah penuh.

            Menyerahlah kami karena tidak ada satupun bunga bermahkota 4 atau 6 yang kami temukan setelah kami cari dengan teliti,karena memang rata-rata bermahkota 5,lalu 4 orang temanku menunggu di pintu gapura keluar dan aku kembali menemui orang tersebut,"mboten wonten pak" kataku, "sik sedilut entenono" "sahutnya, lalu ada 1 bunga jatuh diatas orang tersebut dan di ambilnya, lalu diberi kepadaku ," iki simpenen Insyaalloh, awakmu besok dadi wong pinter" kata orang tersebut, lalu karena ada rasa takut saya ambil bunganya dan berkata "nggih maturnuwun pak" sembari jalan menuju 4 teman saya aku lihat bunganya bermahkota 6 dan sambil berpikir ,pintar apa maksud orang tadi, begitu keluar dari gapura kami mencoba melihat ke dalam orang tersebut sudah tidak ada,lalu kami masuk lagi mencari memang tidak ada padahal hanya ada satu pintu masuk dan keluar yaitu di tempat kami berdiri saat itu. Wallahualam Bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar